Connect with us

Berita

Malam Kalimah Cinta: A Night to Remember

Diterbitkan

pada

As it was my first time attending a Hafiz Hamidun show, forgive me if I pour too much praise on such a wonderful night in the next few paragraphs. It so happened that I somehow managed to secure two passes to the 24th December show at Istana Budaya.

Having arrived there early, the build-up and anticipation was the purest form of pleasure. The show began at 8.30 pm and went on for around two hours that evening. Among the attendees were Ahmad Fedtri Yahya (who penned the lyrics of one of the songs that Hafiz performed that night), Suhaimi Saad, formerly of Inteam, Izwan Malik, ex Selangor FM DJ, and perhaps the surprise guest of the night, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi along with his wife who I assume from her theatrics was more of a fan compared to her husband.

Hafiz’s playlist for the evening, as evident in the title of the event comes mostly from his brainchild, the Zikir Terapi series. In between belting out songs or zikir, one could say that he is a natural on the stage, the way he playfully interacts with the crowd and almost at will turning the moment into a more serious tone moving to the next hit. The first half of the performance was filled with melodies and zikir full of praises to Allah while in the second half was more of remembering our Prophet Muhammad s.a.w. Hafiz spoke of his friendship with Abdul Rahman Muhammad before singing the singer songwriter’s hit single, Law Kaana Bainana. All of it seem fitting as the show fell on date of birth of the Prophet s.a.w.


There was a special appearance mid-show. Lah Ahmad made a short guest appearance on stage giving Hafiz a while of a breather. Bringing along his new public image, Lah sang two songs, the first is the altered version of Ayu, the song made popular during his V.E. days and secondly, Salam, which is a salawat from his 2014 Solo Album. Lah’s soulful presence that night further highlighted the night as one to remember for ages.

As with any world class performances, the music department did not disappoint either. Hafiz (and Lah) were flanked by industrious musicians and back-up singers throughout the evening. They provided the necessary vibes and extravagant grooves to the set. On stage, Hafiz was also joined by some, as he called them, Sufi dancers to further liven up the stage while he did his thing.

Hafiz ended the night by performing his song made popular by Dato’ Siti Nurhaliza. For a while the audience thought that Dato’ Siti was going to join Hafiz on stage for a duet. It turned out to be one of the many light hearted jokes made by Hafiz customary of his playful personality. However, I found it to be a touch of class when Hafiz took the time to explain the meaning behind the wordings in the lyrics of Mikraj Cinta. All this while I only know Mikraj Cinta as another Siti Nurhaliza song that hit the airwaves of local radio stations without actually grasping the message that he wanted to portray to listeners.

Throughout the night Hafiz Hamidun showcased himself as a rare talent with exceptional showmanship blessed with a wonderful soothing voice. His quality approach to music is much welcomed in this era of hedonism that is killing the community and threatening the very purpose of life. Overall, it was a perfect way to spend the splendid evening on the birth date of Prophet Muhammad s.a.w.

If only they had let us have popcorn or light snacks and drinks during the show.

photos by Firdaus Mahadi

Iklan
1 Komen

Komen

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Eksklusif: “Lagu dia cepat naik sebab dia rapat dengan DJ…” Hari Ini Halim Ahmad Jawab!

Diterbitkan

pada

Halim Ahmad. Sumber: Facebook Halim Ahmad.

Ada yang melihat perjalanan seni Halim Ahmad begitu cantik tersusun. Begitu pantas beliau mendaki puncak kejayaan, menjadi antara artis yang memiliki jumlah pengikut paling ramai di saluran Youtube, lagu-lagunya hits di media sosial dan radio. Keluar masuk negara tanpa henti. Sehinggakan kereta peribadi beliau juga menjadi buah mulut orang.

Sambil baca, kita dengar lagu baharu Halim – Yalla Habibi

Yang pasti, segala yang dikecapi oleh Halim pada hari ini, bukanlah datang dalam satu malam sahaja. Ramai yang mungkin lupa atau tidak tahu kepayahan dan ‘struggle’ insan bernama Halim Ahmad. Kami antara yang melihat kesungguhan dan konsistensi Halim dalam membina nama dan kerjaya. (Baca: Ekspresi Muzik Halim Devotees.)

Seperti pempengaruh Khairulaming yang konsisten menghasilkan kandungan-kandungan media sosialnya selama bertahun-tahun, begitulah juga Halim. Kini, dua figura ini sedang menuai hasil dari sebuah perjalanan yang panjang. Kata kuncinya? Istiqamah dan jangan mudah mengalah.

Pun begitu, wujud cakap-cakap kononnya lagu Halim sering mendapat tempat dan perhatian di radio kerana hubungan terlalu akrab Halim dengan penyampai radio. Kita tidak mahu ‘cakap-cakap’ ini berlarutan. Segalanya perlu dinoktah. Justeru, kita tanya tuan punya badan!

Ketika ditanya, Halim tergelak kecil. “Saya memang rapat dengan DJ IKIMfm sejak dari Devotees lagi. Saya memang senang berkawan dengan semua orang. Saya perasan (ada) orang kata benda ni. Tapi tak ada masalah. Sebab dalam Islam, bersilaturahim. Kita menjaga hubungan dengan semua orang.”

“Saya memang jaga hubungan baik dengan semua DJ. Macam DJ Erwan khususnya. Saya bukan sekadar hantar lagu kepada dia. Tetapi, kalau ada lagu baharu, saya akan minta pandangan dia. Ini yang sepatutnya dicontohi oleh semua pengkarya. Bukan saya seorang sahaja.”

Tambah Halim lagi, “Selain saya, ada lagi artis lain yang jaga PR dengan bagus bersama DJ-DJ ini. Cuma mungkin orang tak perasan. Orang perasan Halim je sebab mungkin orang pernah nampak gambar saya dengan Ustaz Erwan keluar. Tapi personally, dia adalah kawan. Dan lepas ini kalau dia dah berhenti atau pencen dari DJ ke, saya masih begitu juga dengan dia. Bagi saya, ini satu bentuk persahabatan. Tidak mengenal status. Tak ada kepentingan untuk kita.”

“Kalau ada orang kata, lagu Halim senang main di IKIMfm, pada saya, saya jarang juga buat lagu yang saya hantar ke IKIMfm. Lagu yang saya hantar je akan main di IKIMfm. Kalau tahun 2023, saya ada buat beberapa lagu, ada lagu yang saya tak hantar, lagu tu tak main pun.”

“Jadi, lagu yang saya hantar dan saya email secara elok, ‘ok, ini lagu terbaru Halim Ahmad. Semoga dapat dimainkan di radio.‘ so, lagu itu akan masuk ikut rotation yang betul. Ikut saluran yang betul. Kalau masuk carta, pun dengan cara yang betul.”

“Orang bercerita perkara tu sebab orang memerhatikan kita. Jadi, tak ada isu pun. Baik dengan radio ke apa. Baik itu perlu untuk silaturahim,” ujar Halim.

Continue Reading

Berita

Ramadhan Penuh Cinta – Intepretasi Ramadhan oleh Budi Doremi

Diterbitkan

pada

Budi Doremi - Ramadhan Penuh Cinta. Sumber: DRM Indonesia

Kali pertama mendengar lagu ini, ia terus menangkap dan bermain-main di minda separa sedar. Disampaikan secara bersahaja tetapi lagu ini sarat dengan pesan-pesan nasihat dalam meraikan Ramadan yang penuh barakah. Muziknya juga tersusun kemas, menarik. Hasil pencarian mendapati, lagu indah ini diberi judul Ramadhan Penuh Cinta, nyanyian artis dari Indonesia; Budi Doremi.

Menurut Budi, lagu Ramadhan Penuh Cinta ini merupakan lagu pertama ciptaan beliau sempena kedatangan bulan Ramadan. “Iya, judul lagu barunya tuh Ramadhan Penuh Cinta. Ini kali pertama aku bikin lagu bertema Ramadhan, tapi aku gak bisa bilang ini lagu religi ya; karena kereligian itu punya dimensi yang luas. Membuat lagu untuk meramaikan bulan Ramadhan tuh salah satu keinginanku sejak dulu banget sih. Jadi waktu label aku (dr.m) melemparkan ide ini, aku langsung iyain. Alhamdulillah bisa terealisasi di Ramadhan tahun ini”, ulas Budi.

Proses pembikinan lagu ini mengambil masa yang sangat singkat. Berbekal visi untuk membuat lagu Ramadan yang ‘dekat’ dengan jiwa dan karekter Budi, maka demo lagu pun dibuat sewaktu Budi bercuti dengan keluarganya. Sebaik sahaja pulang dari bercuti, Budi terus masuk ke studio untuk rakaman lagu ini. Semuanya terjadi dalam tempoh tidak sampai 1 minggu sahaja.

Ramadhan Penuh Cinta bertemakan muzik Melayu dengan gesekan biola yang mengasyikkan dan bunyi gendang yang mendebarkan hati. Menurut Budi, nuansa Melayu itu sudah sangat akrab di telinga orang Indonesia, dan juga sangat relevan dengan vibes Ramadhan yang diinginkan Budi.

“Kalau berbicara mengenai makna, untuk aku, Rahmat Allah SWT itu sangat luas. Kasih sayang Allah SWT-lah yang justru lebih dahulu meliputi kita. Jadi aku ingin, lewat lagu ini, sebagai manusia ciptaan-Nya, selain beribadah, kita juga bisa bersenang-senang dengan kasih sayang dari Allah yang melimpah ruah di bulan Ramadhan”, ujar Budi.

Begitulah Budi, buat lagu Ramadan pun, karekter penulisan lirik dan muziknya terasa sangat dekat dengan Budi Doremi! Bersahaja dan ceria.

“Yah, terakhir dari aku, lagu ini gak mencoba menasehati. Aku si tukang bikin lagu ini berharap lewat lagu Ramadhan Penuh Cinta temen-temen dimanapun bisa merasa lebih seru menyambut dan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Insya Allah. Karena Ramadhan yang penuh cinta, akan lebih seru dijalankan bersama-sama”, tutup Budi.

Lagu Ramadhan Penuh Cinta sudah berada di pasaran dan boleh distrim di semua platform penstriman muzik digital yang sah. Semoga Ramadan ini dijalani dengan penuh kegembiraan dan kesyukuran.

Continue Reading

Berita

“Kalau makan, Suhaimi akan makan bersungguh-sungguh, tidak suka membazir…” -Ina Naim

Diterbitkan

pada

Sudah lebih 4 bulan pemergian allahyarham Suhaimi Saad, namun video-video ‘live‘ allahyarham berkongsi ilmu agama dan nasihat ketika hayatnya, masih mendapat tontonan tinggi di kalangan penonton di TikTok. Pastinya dengan kedatangan bulan Ramadan ini, para pengikut (‘followers‘) yang sering mengikuti sesi langsung (live) saluran TikTok allahyarham, merindui perkongsian ilmu oleh allahyarham.

Menjalani Ramadan pertama tanpa Suhaimi, Ina Naim akui terlalu banyak kenangan manis pada mereka sekeluarga dan amalan-amalan di bulan Ramadan yang telah diterapkan oleh allahyarham kepada Ina dan anak-anak.

Terlalu Banyak Kenangan Bersama Antara Suhaimi, Ina dan Anak-Anak

“Kenangan manis tu sangat banyak terutama di bulan Ramadan ni. Tapi kenangan yang paling indah buat kami adalah apabila dapat mendirikan solat terawih secara bersama (berjemaah). Arwah akan imamkan kami.”

“Bersahur pun sama. Kami akan bersahur bersama-sama. Arwah akan kejut anak-anak untuk bersahur. Bila sahur kami akan makan kurma 3 atau 7 biji. Waktu berbuka kami selalunya buka dengan sederhana. Kami akan makan kurma serta buah-buahan lain 3 atau 7 biji. Yang penting mesti habiskan makanan yang ada. Waktu moreh selepas terawih, biasa kami akan keluar cari makanan yg santai di luar.”

“Kadang-kadang, time dia teringin nak makan sesuatu yang saya tak berapa pandai masak, arwah akan buat dan arwah juga akan hidangkan untuk kami.”

Suhaimi Cermat, Bersungguh-sungguh Makan, Tidak Suka Membazir

Tambah Ina lagi, “Satu yang saya amati, arwah kalau makan dia sangat bersungguh-sungguh dan menikmatinya dengan rasa syukur. Arwah tak suka membazir. Kalau makanan tu tak sedap atau tidak kena dengan selera dia, dia akan tinggal tanpa menghina atau mengutuk.”

“Arwah memang sangat sayangkan Nabi. Bila dia mkn dia akan ingat Nabi sampai boleh menangis. Arwah selalu pesan jangan menghina makanan yang tak sedap, Nabi tak pernah ajar kita macam tu.”

Dorong Anak Untuk Buat Baik

Disamping itu, Ina berkata Suhaimi merupakan seorang guru dan pendorong yang baik untuk anak-anak.

“Amalan yang arwah akan terapkan pada kami pada bulan ramadhan biasanya kena khatam Quran. Arwah akan bagi semangat pada anak-anak contohnya siapa boleh khatam Quran dalam Ramadhan ini akan dapat ganjaran RM300.”

“Arwah juga ajar anak-anak sedekah. Kalau bukan dalam bentuk duit, arwah akan bagi makanan pada jiran-jiran. Dari situ anak-anak melihat dan ikut.”

Ditanya sama ada home schooling berjalan seperti biasa sewaktu Ramadan, Ina menjawab kebiasaan, Suhaimi akan beri ‘cuti’ supaya anak-anak dapat fokus beribadah. “Aktiviti siang memang kami pulun mengaji, waktu Ramadan kelas (home schooling) akan cuti, semua fokus beribadah. Berzikir, selawat, itu semua rutin arwah.”

“Arwah juga didik anak-anak untuk amalkan solat-solat sunat seperti solat sunat sebelum Subuh, Dhuha, Terawih, Solat Sunat Taubat, Witir, dan Tahajud.”

Segala Rutin Yang Telah Diajar, Akan Diteruskan

Ujar Ina lagi, walaupun Ramadan kali ini sedikit berbeza (tanpa Suhaimi), tetapi segala rutin dan amalan yang telah diajar dan diterapkan oleh Suhaimi kepada beliau dan anak-anak, tetap diteruskan dan diamalkan sepanjang bulan Ramadan ini.

Ina dan anak-anak kini menetap di rumah keluarganya di Felcra Sungai Ara, Kota Tinggi, Johor. Beliau menyara anak-anak dengan mengusahakan perniagaan secara kecil-kecilan seperti dobi, menjual pakaian, produk minuman kesihatan dan produk kecantikan.

“InsyaAllah habis edah akan slow-slow bergerak dan melangkah untuk teruskan hidup dan mencari redha Allah. InsyaAllah,” ucap Ina.

Continue Reading

Trending